apa yang dimaksud dengan kekuatan integrasi secara politik
Telahdikatakan sebelumnya bahwa hanya ada dua hal yang akan bertahan selamanya: Firman Allah (Mrk 13:31) dan jiwa manusia. Karena, seperti yang Firman Allah nyatakan: jiwa adalah hal yang tidak dapat binasa. Pemikiran ini begitu menghibur dan menakjubkan. Setiap orang yang Saudara temui adalah jiwa yang kekal.
Kebijakankhusus afirmasi ( Affirmative Action) harus segera diubah dengan srategi Pengurus Utamaan Gender (PUG) di semua bidang kehidupan, khususnya di semua lini dan strata untuk mempercepat persamaan akses, partisipasi, kontrol, serta manfaat yang sama antara perempuan dan laki-laki.
Jelaskanapa yang dimaksud dengan bentuk ancaman militer gangguan keamanan? Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berbentuk: Agresi oleh
22 Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat. Manusia memerlukan filsafat dengan beberapa alasan. Pertama, manusia telah memperoleh kekuatan baru yang besar dalam sains dan teknologi, telah mengembangkan bermacam-macam teknik untuk memperoleh ketenteraman ( security) dan kenikmatan ( comfort ). Kedua, filsafat melalui kerjasama dengan disiplin
1 Perbedaan pendapat terhadap fakta. 2. Perbedaan estimasi tentang cara mencapai tujuan yang lebih baik. 3. Penghayatan yang berbeda tentang cara mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dalam bidang politik, para pemimpin politik menentukan opini publik. Hal ini disebabkan para pemimpin politik memperoleh suatu ide untuk melahirkan opini publik
누누티비 다운로드 하는법. Pengertian Integrasi dan Bentuk-bentuk Integrasi Sosial Lengkap – Bagi anda yang sedang menjalani studi khusunya jurusan IPS pasti pernah membahas tentang integrasi sosial, apa itu integrasi sosial? kali ini akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan integrasi dan bentuk-bentuknya. Berikut penjelasannya. Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengan seksama. Pengertian Integrasi Integrasi sosial secara sosiologis adalah proses penyesuaian diantara unsur-unsur sosial yang saling berbeda seperti norma, nilai, pranata, sistem religi, peranan sosial, lembaga sosial dan lain sebagainya yang menghasilkan pola kehidupan yang sesuai dan serasi yang fungsinya bagi masyarakat. Pengertian integrasi dipandang dari segi politis ialah proses menyatukan berbagai kelompok sosial, aliran, dan kekuatan-kekuatan lainnya dari seluruh wilayah tanah air guna untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat, dinamis, berkeadilan sosial, demokratis berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Integrasi ini sering disebut juga dengan integrasi nasional. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Adapun bentuk-bentuk integrasi sosial yang harus diketahui yaitu sebagai berikut Integrasi Instrumental Yakni integrasi yang tampak secara visual dari adanya ikatan-ikatan sosial diantara individu-individu didalam masyarakat. Adapun cirri-ciri integrasi instrumental ialah Adanya norma atau kepentingan tertentu sebagai pengikat atau instrument; Adanya keseragaman aktivitas keseharian; Terdapat keseragaman pakean dan; Adanya tujuan tertentu yang disesuaikan dengan kepentingan kelompok. Integrasi Ideologis Yakni suatu bentuk integrasi yang tidak terlihat atau nampak secara visual yang terbentuk dari ikatan spiritual atau ideologis yang kuat dan mendasar melalui proses alamiah tanpa adanya suatu paksaan dan ikatan. Interaksi ieologis ini menggambarkan adanya kesepahaman dalam nilai-nilai, persepsi, serta tujuan diantara orang-orang yang terikat menjadi satu kesatuan sosial. Adapun ciri-ciri integrasi ini ialah sebagai berikut Adanya persamaan nilai-nilai yang mendasar yang terbentuk atas kehendak sendiri dan bukan atas dasar adanya ikatan atau paksaan; Adanya persamaan persepsi, yakni suatu pandangan yang diilhami oleh nilai-nilai yang sama diantara anggota kelompok; Terdapat persamaan orientasi kerja diantara anggota kelompok; Adanya tujuan yang sama yang mengacu pada prinsip-prinsip ideologis yang dianut. Demikianlah pembahasan singkat mengenai Pengertian Integrasi dan Bentuk-bentuk Integrasi Sosial Lengkap, semoga bermanfaat. Baca juga artikel kita tentang faktor dan proses terjadinya integrasi sosial. Sekian terimakasih. Sumber Sosiologi untuk SMA, penerbit PT. Pratama Mitra Aksara
Krisna Febrian Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas Setiap negara di dunia melakukan berbagai usaha untuk mewujudkan keutuhan bangsa dan negara. Istilah negara-bangsa nation state mesti dipahami sebagai kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Negara akan dapat berdiri dengan kaki sendiri ketika bangsa yang bernaung bersamanya memiliki tujuan yang sejalan dengan pembentukan negara tersebut. Tujuan yang dimaksud merupakan cerminan dari tabiat atapun kebiasaan bangsa itu sendiri. Konsep integrasi politik menggambarkan bagaimana seluruh elemen bangsa dan negara dapat melekat atas suatu keterikatan yang kuat. Tolak ukur keberhasilan dari integrasi politik akan terlihat ketika masing-masing individu memiliki kesadaran serta perasaan yang mengikatnya sebagai satu kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peribahasa seia sekata dan senasip sepenanggungan adalah peribahasa yang mampu menggambarkan betapa pentingnya kesamaan arah dan tujuan dalam mengarungi kehidupan bersama. Iklan Kumpulan individu-individu yang menempati daerah tertentu akan membentuk kesatuan masyarakat. Induk dari semua kumpulan tersebut adalah himpunan yang dinamakan dengan sebutan bangsa. Kesadaran yang kuat dari sebuah bangsa untuk meleburkan diri menjadi satu adalah suatu hal yang alamiah. Karena setiap individu dapat diibaratkan sebagai unit kecil yang saling membutuhkan dan memiliki keterbasan sumber daya masing-masing. Kehadiran negara bukan sekedar formalitas ataupun pengakuan kedaulatan semata. Namun lebih kepada bagaimana menyatukan visi dan misi negara yang mengacu pada nilai-nilai dan cita-cita demi kebaikan bersama. Sejalan dengan itu, jelas bahwa negara yang kuat tergambar dari bangsa yang satu. Oleh karena itu idealnya dalam proses pembentukan negara yang perlu dibangun terlebih dahulu adalah aspek kebangsaan. Definisi integrasi politik hingga saat ini memiliki beragam pengertian yang tergantung pada pendekatan sudut pandang tertentu. Namun secara sederhana, integrasi politik dipahami sebagai segala upaya yang ditempuh untuk menciptakan kesatuan atas beragam corak serta peran seluruh elemen bangsa berdasarkan nilai-nilai yang fundamental mendasar. Nilai-nilai tersebut merupakan sebuah abstraksi yang berkaitan dengan rasa satu kesatuan. Implementasi dari integrasi politik nantinya akan tercermin dari perilaku yang integratif. Perilaku integratif berarti perilaku yang menjunjung tinggi rasa kesatuan dan menghormati perbedaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Justru perbedaan yang dirasakan hendaknya menjadi alasan bagi segenap bangsa untuk mencintai keanekaragaman yang ada. Tentu setiap wilayah yang ada dalam kerangka negara memiliki ciri khas budaya ataupun nilai-nilai tertentu yang dianggap sebagai pedoman hidup. Akan tetapi jangan sampai kecintaan akan budaya tertentu menjadikan bangsa-bangsa dalam suatu negara saling bertentangan. Karena sikap yang berlebihan dalam mencintai sesuatu akan menyebabkan perpecahan. Terlepas dari itu, dapat diketahui bersama bahwa negara tercipta atas dasar kedaulatan penduduk dan wilayah yang satu. Oleh karenanya negara dalam konteks kemunculannya mesti berlandaskan atas dasar rasa persatuan. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu negara akan menjadi penguat hubungan antara bangsa-bangsa yang hidup dengan budaya yang beragam. Lebih lanjut, identitas nasional merupakan ciri khas dari suatu negara yang membedakannya dengan negara lain di dunia. Integrasi politik memiliki relasi yang cukup kuat dengan budaya politik yang berkembang. Ketika rezim pemerintahan lebih bersifat demokratis secara otomatis masyarakat akan terdorong untuk melakukan komunikasi dua arah dengan pemerintahan. Budaya politik dalam hal ini akan mengarah pada budaya politik yang partisipatif. Pemerintahan yang dapat menampung aspirasi masyarakat secara luas dapat dicirikan sebagai salah satu aspek integrasi politik yang bersifat vertikal. Yang mana aspek vertikal menjelaskan terkait hubungan antara elit dan massa dalam sistem politik. Dukungan serta aspirasi yang diberikan oleh masyarakat nantinya akan berbuah pada setiap keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Pemerintahan yang baik akan menyesuaikan diri terhadap persoalan apa yang menjadi prioritas utama bagi masyarakat untuk dipenuhi. Selain bersentuhan dengan aspek vertikal, integrasi politik juga memiliki aspek yang bersifat horizontal. Aspek horizontal menekankan pada kedaulatan wilayah serta penyatuan atas beragam aspek sosial budaya seperti ras, suku, dan agama. Lebih luas integrasi politik secara horizontal dapat berhasil ketika terdapat rasa toleransi di antara segenap bangsa yang hidup di wilayah teritorial suatu negara. Negara Indonesia yang dikenal kaya akan budayanya dapat bersatu sebab falsafah hidup berbangsa dan bernegara yang bernama Pancasila. Pancasila berkaitan erat dengan sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia dari berbagai bidang. Karena itulah keberadaan Pancasila harus dipahami sebagai pedoman dalam menggapai cita-cita yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia. Kelima sila tersebut hendaknya menjadi kekuatan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk dapat menciptakan kehidupan yang sejahtera, adil, dan makmur untuk semua. Proses integrasi politik akan membuahkan hasil yang baik ketika seluruh pihak memaksimalkan perannya masing-masing. Sebaliknya disintegrasi perpecahan akan muncul ke permukaan ketika terdapat ketidaksepahaman antara pihak yang satu dengan yang lainnya. Misalnya saja dari aspek vertikal, pemerintah akan dianggap gagal dalam membangun integrasi politik ketika tidak mampu menjalin komunikasi politik yang baik dengan rakyat. Konsekuensi logis yang akan diterima pemerintah adalah realitas bahwa rakyat lebih condong memberikan cap negatif terhadap pihak pemerintah. Terlepas dari itu semua, kepemimpinan politik berpengaruh besar terhadap integrasi politik. Bangsa akan bersatu padu ketika dibimbing oleh sosok pemimpin yang memiliki keteladanan yang baik. Hambatan dari proses integrasi politik akan mampu diatasi oleh pemimpin yang memahami realitas sosial dan politik. Ikuti tulisan menarik Krisna Febrian lainnya di sini.
3 Macam Integrasi Nasional Integrasi Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya – Integrasi nasional merupakan sebuah upaya dalam menyatukan berbagai bentuk kerumitan yang ada di suatu negara keanekaragaman termasuk warga negaranya agar memiliki rasa kesatuan dan persatuan sehingga timbul kedamaian dan kesejahteraan. Setiap warga negara di berbagai wilayah, dengan berbagai kondisi ekonomi dan kebudayaan disatukan dalam satu ikatan yaitu menjadi satu bangsa nation. Bangsa merupakan sekumpulan orang yang memiliki pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama, kita Bangsa Indonesia dulunya pernah dijajah selama 350 tahun hingga dilanjutkan oleh Jepang. Berkat adanya persatuan dan kesatuan maka para Pahlawan kita mampu membuang bangsa kita merdeka. Untuk itulah semangat persatuan dan kesatuan ini harus terus kita jaga, karena perjuangan tidak selesai sampai merdeka saja. Justru tugas kita lebih berat yaitu mempertahankan kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa yang terdapat pada Pancasila dan UUD 1945. Pengertian Integrasi Nasional Intregasi dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti suatu pembaruan hinggan menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi dapat terjadi secara horizontal maupun secara vertikal. Sedangkan Integrasi budaya mempunyai arti suatu adaptasi penyesuaian antara unsur kebudayaan yang masing-masing berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi dalam kehidupan di masyarakat. Integrasi nasional adalah sebuah wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa di kehidupan berbangsa dan bernegara. 1. Higgins Menurut Higgins Integrasi nasional suatu proses penyatuan kelompok budaya dan sosial pada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional. Semua itu mengarah pada pembentukan wewengan kekuasaan nasional atas unit-unit politik yang lebih kecil kelompok sosial. 2. Dr Nazaruddin Sjamsuddin Integrasi nasional yaitu proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua bidang kehidupan, seperti sosial, politik, ekonomi serta budaya. 3. J. Soedjati Djiwandono Menurut J. Soedjati integrasi nasional adalah suatu cara tentang bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti yang luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Apabila tidak maka dapat membahayakan persatuan nasional. Integrasi nasional dapat dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek politik, aspek ekonomi, dan aspek sosial budaya. Pendapat integrasi nasional dibagi menjadi tiga adalah berdasarkan Suroyo 2002, yaitu integrasi politik, integrasi ekonomi dan integrasi sosial budaya. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing jenis dari integrasi nasional. 1. Integrasi Politik Aspek pertama dalam integrasi nasional adalah kaitannya dengan politik. Dalam hal ini integrasi politik terbagi menjadi dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Integrasi politik pada dimensi vertikal merujuk pada hubungan elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut, atau antara pejabat dengan rakyat agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok dan saling bekerjasama untuk menciptakan politik yang partisipatif. Sedangkan integrasi politik pada dimensi horizontal merujuk hubungan antar masyarakat, antara daerah, antara suku, umat beragama, antar kelompok dan golongan masyarakat indonesia. Terkait dengan integrasi politik, Myron Winer telah mengemukakan bahwa integrasi nasional yang juga sebagai integrasi politik dibagi menjadi 5. Baca lebih lanjut di Jenis-jenis Integrasi Nasional Menurut Myron Weiner 2. Integrasi Ekonomi Jenis integrasi nasional yang kedua adalah integrasi ekonomi. Maksud dari integrasi ekonomi ini proses menyatukan berbagai daerah guna memenuhi kebutuhan hidup rakyat, dengan kata lain masing-masing daerah saling membutuhkan, saling membantu dalam menciptkan kesejahteraan rakyat. Semisal di daerah pegunungan yang kaya akan hasil sayuran mengirim ke kota, kemudian dari kota mengirim bahan-bahan rumah tangga yang lain. Integrasi ekonomi juga dapat tercipta melalui penarikan pajak, daerah-daerah dengan hasil yang meilmpah dapat membantu daerah-daerah yang tertinggal dari segi ekonomi. Dengan adanya integrasi ekonomi ini kemudian membuat dilakukannya penghapusan pencabutan hambatan-hambatan antara daerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan antara keduanya, misal peraturan, norma, prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi. 3. Integrasi Sosial Budaya Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama, dan ras. Faktor Pendorong dan Penghamba Integrasi Nasional di Indonesia 1. Faktor pendorong terbentuknya integrasi nasional di Indonesia Faktor pendorong ini diperlukan agar integrasi nasional dapat mencapai kekuatan dan kesatuan yang optimal. Faktor faktor pendorong tersebut antara lain kepercayaan & toleransisikap saling pengertian dan juga sikap saling perhatianfundamentalisme dan keterbukaan 2. Faktor faktor penghambat integrasi nasional di Indonesia Setelah membahas faktor yang menjadi pendorong, saatnya kita menuju faktor yang menghambat terjadinya integrasi nasional khususnya di wilayah Indonesia. Apa sajakah faktor-faktor tersebut? Berikut ini kami sebutkan Masyarakat Indonesia yang bermacam-macam bila dilihat dari budayanya, tingkah lakunya, bahasa yang digunakan, agama yang dianut, ras, dan lain ancaman, tantangan, hambatan dan juga gangguan yang dapat mengancam kesatuan, keutuhan dan persatuan bangsa. Ancaman ini bisa berasal dari dalam dan juga bisa berasal dari wilayah negara kita, negara kita adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan meratanya pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia, hal ini menyebabkan timbulnya rasa iri, tidak puas, gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi, unjuk rasa dan lain paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa nilai-nilai budaya bangsa akibat terlalu kuatnya pengaruh dari budaya luar asing yang kebanyakan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita Demikian artikel mengenai 3 macam integrasi nasional yaitu integrasi politik, integrasi ekonomi dan integrasi sosial budaya. Semoga bermanfaat.
Pengertian Integrasi Nasional Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli ane. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin ii. J. Soedjati Djiwandono 3. Myron Weiner 4. Howard Wriggins Faktor Pendorong Integrasi Nasional Faktor Penghambat Integrasi Nasional Syarat Integrasi Nasional Jenis Integrasi Nasional Contoh Integrasi Nasional Pengertian Integrasi Nasional Apa itu integrasi nasional national integration? Pengertian Integrasi Nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Republic of indonesia NKRI dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan secara antropologis. Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang kemudian membentuk identitas nasional. Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses penyesuaian berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keseresaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai pertentangan karena perbedaan dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia. Baca juga Pengertian Wawasan Nusantara Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa arti integrasi nasional, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini one. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, pengertian Integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. 2. J. Soedjati Djiwandono Menurut J. Soedjati Djiwandono, arti kata Integrasi nasional adalah cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. three. Myron Weiner Menurut Myron Weiner, integrasi bangsa adalah proses penyatuan dari berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. four. Howard Wriggins Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu kesatuan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa. Baca juga Pengertian Aliansi Faktor Pendorong Integrasi Nasional Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong terjadinya national integration Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan. Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu, seperti yang tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan merebut kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan. Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti yang ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan kemerdekaan. Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bahasa kesatuan bahasa Indonesia. Baca juga Pengertian Globalisasi Faktor Penghambat Integrasi Nasional Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat national integration Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya menjadi faktor penghambat proses national integration. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas juga menjadi penghambat integrasi bangsa. Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah menimbulkan rasa tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan, gerakan separatisme dan kedaerahaan, domenstrasi, juga menjadi faktor penghambat integrasi. Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga menonjolan kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang lain. Syarat Integrasi Nasional Berikut ini adalah beberapa syarat integrasi bangsa Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu dengan yang lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka. Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan nilai sosial yang dijadikan pedoman dalam bermasyarakat. Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman dalam proses integrasi masyarakat. Jenis Integrasi Nasional Mengacu pada penjelasan definisiintegrasi bangsa di atas, adapun beberapa jenis integrasi nasional adalah sebagai berikut Integrasi Asimilasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh masyarakat. Integrasi Akulturasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan. Integrasi Normatif; terjadi karna keberadaan norma-norma yang berlaku dan mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk. Integrasi Instrumental; terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya keseragaman pakaian. Integrasi Ideologis; terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan spiritual/ ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan. Integrasi Fungsional; terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua pihak di dalam masyarakat. Integrasi Koersif; terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan. Contoh Integrasi Nasional Mengacu pada penjelasan di atas, berikut ini adalah beberapa contoh integrasi nasional di Republic of indonesia Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah TMII di Djakarta oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1976. Di lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan aneka macam budaya dari seluruh provinsi Indonesia. Sikap menghargai dan toleransi terhadap antar umaat beragama di Republic of indonesia. Hal ini terlihat dari sikap masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan agama. Sikap menghargai dan merasa memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah lain, bahkan mempelajari kebudayaan dari daerah yang berbeda. Baca juga Pengertian Kemiskinan Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian integrasi nasional bangsa Indonesia, faktor pendorong dan penghambat, syarat, jenis-jenis, serta contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
Saat melibatkan kekuasaan, segala sesuatu pasti akan berhubungan langsung dengan sistem politik. Namun, alih-alih berbicara mengenai sistem politik, apa sebetulnya yang dimaksud dengan politik itu sendiri? Apakah hanya norma-norma tertentu untuk meraih simpati masyarakat agar mendapatkan kekuasaan? Lagi pula, untuk mempelajari sistem politik dan unsurnya yang berupa suprastuktur dan infrastruktur, tentunya kita harus mengetahui makna dari politik terlebih dahulu. Oleh karena itu, berikut adalah pemaparan hakikat dari sistem dan politik itu sendiri yang akan menunjang pemahaman kita pada suprastruktur dan infrastrukturnya sendiri. Pengertian Sistem Politik Menurut Pamudji dalam Tim kemdikbud, 2017, hlm. 76 sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh. Sementara itu menurut Rusadi Kantaprawira Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 76 sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur atau elemen. Unsur, komponen atau bagian yang banyak tersebut berada dalam keterikatan yang kait-mengait dan fungsional. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan dari unsur-unsur pembentuknya baik yang berupa input masukan ataupun output hasil yang terdapat dalam lingkungan dan di antara unsur-unsur tersebut terjalin suatu hubungan yang fungsional. Selanjutnya, secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis yang berarti “kota yang berstatus negara kota”. Dalam bahasa Arab, istilah politik diartikan sebagai siyasah yang berarti “strategi”. Selanjutnya, beberapa ahli dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 77 mendefinisikan pengertian sistem politik adalah sebagai berikut. David Easton, menyatakan bahwa sistem politik merupakan seperangkat interaksi yang diabstraksi dari seluruh perilaku sosial, melalui nilai-nilai yang dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat. Robert A. Dahl menyimpulkan bahwa sistem politik mencakup dua hal yaitu pola yang tetap dari hubungan antarmanusia, kemudian melibatkan seseuatu yang luas tentang kekuasaan, aturan dan kewenangan. Jack C. Plano, mengartikan sistem politik sebagai pola hubungan masyarakat yang dibentuk berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dan dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat tersebut. Rusadi Kantaprawira, berpendapat bahwa sistem politik merupakan berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit dan kesatuan yang berupa negara atau masyarakat. Dari berbagai rumusan di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah keseluruhan kegiatan politik di dalam negara atau masyarakat yang mana kegiatan tersebut berupa proses alokasi nilai-nilai dasar kepada masyarakat dan menunjukkan pola hubungan yang fungsional di antara kegiatan-kegiatan politik tersebut. Ciri Sistem Politik Sistem politik menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu untuk masyarakat. Fungsi-fungsi itu adalah membuat keputusan-keputusan kebijakan yang mengikat alokasi dari nilai-nilai baik yang bersifat materi maupun non-materi. Keputusan-keputusan kebijakan ini diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan masyarakat. Sistem politik menghasilkan output atau keluaran berupa kebijakan-kebijakan negara yang bersifat mengikat kepada seluruh masyarakat negara. Artinya, melalui sistem politik aspirasi masyarakat yang berupa tuntutan dan dukungan cerminan tujuan masyarakat dirumuskan lalu dilaksanakan oleh kebijakan-kebijakan negara tersebut. Oleh karena itu sistem politik berbeda dengan sistem-sistem sosial yang lainnya. Tepatnya, menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 78 terdapat empat ciri khas dari sistem politik yang membedakan dengan sistem sosial yang lain, meliputi Daya jangkaunya universal, meliputi semua anggota masyarakat; Adanya kontrol yang bersifat mutlak terhadap pemakaian kekerasan fisik; Hak membuat keputusan-keputusan yang mengikat dan diterima secara suka rela; Keputusannya bersifat otoritatif, artinya mempunyai kekuatan legalitas dan kerelaan yang besar. Dengan demikian, sistem politik yang berjalan tidak akan terlepas dari keseluruhan unsur-unsur penyokongnya. Maksudnya, dalam menjalankan sistem politik dalam suatu negara diperlukan struktur lembaga negara yang dapat menunjang jalannya pemerintahan. Struktur politik merupakan cara untuk melembagakan hubungan antara komponenkomponen yang membentuk bangunan politik suatu negara supaya terjadi hubungan yang fungsional. Struktur politik suatu negara terdiri atas kekuatan suprastruktur dan infrastruktur. Apa yang dimaksud dengan suprastruktur dan infrastruktur? Mudahnya, suptrastruktur politik adalah berbagai lembaga atau instansi yang menjalankan sistem politik dari dalam pemerintahan, sementara infrastruktur politik adalah lembaga-lembaga non-pemerintah yang ikut menjalankan dan memelihara sistem politik. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mendalam mengenai kedua unsur penunjang sistem politik di Indonesia, yakni suprastruktur dan infrastruktur sistem politik Indonesia. Suprastruktur politik adalah gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya diatur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan lainnya Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 78. Dengan kata lain, suprastruktur politik juga dapat diartikan sebagai mesin politik resmi di suatu negara dan merupakan penggerak politik yang bersifat formal. Bentuknya adalah Lembaga-lembaga yang telah diatur dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945, yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dsb. Lembaga-lembaga tersebut akan membuat berbagai keputusan yang berkaitan langsung dengan kepentingan umum masyarakat Indonesia. Infrastruktur Politik Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut serta dalam membentuk kebijaksanaan Negara Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 79. Infrastruktur politik di Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan yang diperlukan dalam bidang politik dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan proses pemerintahan negara. Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik. Artinya, setiap organisasi non-pemerintah termasuk kekuatan infrastruktur politik. Di Indonesia banyak sekali organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan infrastruktur politik, beberapa di antaranya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kekuatan sebagai berikut. Partai Politik Partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilihan umum Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 79. Pendirian partai politik biasanya didorong oleh adanya persamaan kepentingan, persamaan cita-cita politik, persamaan keyakinan keagamaan, atau visi dan misi tertentu untuk memperjuangkan kepentingan bangsa. Partai politik akan berpartisipasi untuk memajukan dan mencalonkan kader-kadernya untuk menjadi pemimpin-pemimpin bangsa lewat pemilihan umum. Kelompok Kepentingan Interest Group Kelompok kepentingan adalah kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik Negara Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 79. Kelompok kepentingan bisa menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik. Biasanya kelompok ini bergandengan erat dengan salah satu partai politik dan keberadaannya bersifat independen mandiri. Untuk mewujudkan tujuannya, tidak menutup kemungkinan kelompok kepentingan dapat melakukan negosiasi dan mencari dukungan kepada masyarakat perseorangan ataupun kelompok masyarakat. Contoh dari kelompok kepentingan adalah elite politik, pembayar pajak, serikat dagang, lembaga swadaya masyarakat LSM, serikat buruh, dsb. Kelompok Penekan Pressure Group Kelompok penekan adalah kelompok yang bertujuan mengupayakan atau memperjuangkan keputusan politik yang berupa undang-undang atau kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan kepentingan dan keinginan kelompok mereka. Biasanya, kelompok ini tampil ke depan dengan berbagai cara untuk menciptakan pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok mereka. Caranya dapat melalui berdemonstrasi, melakukan aksi mogok, dsb. Media Komunikasi Politik Media komunikasi politik, seperti namanya adalah alat komunikasi politik dalam proses penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung, baik terhadap pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media komunikasi ini antara lain adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin, brosur, tabloid, dsb. Media ini juga dapat berupa media elektronik seperti televisi, radio, internet, dsb. Media komunikasi politik diharapkan mampu mengolah, mengedarkan informasi bahkan mencari aspirasi/pendapat sebagai berita politik yang objektif dan mampu memberikan gambaran objektif mengenai berbagai hal yang diangkat atau diperjuangkan oleh infrastruktur politik kepada masyarakat luas. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
apa yang dimaksud dengan kekuatan integrasi secara politik